Senin, 10 Maret 2014

SEDAN HITAM DI HALAMAN MUSHALLA

Sore tadi, jelang maghrib kududuk di teras mushalla, sambil menantikan adzan berkumandang dari masjid seberang jalan, maklUmlah, sebagai mushalla kurang beretika kalau adzan mendahului masjid. Dengan nokia 7610 di tangan, kubuka oupeng dan segera browser, sekedar melihat-lihat status-status yang lewat di beranda faceboookku atau menengok blog mobileku.

Tiba-tiba sebuah sedan berwarna hitam masuk ke halaman mushalla dan parkir, bukan sekali ini mobil dengan plat Bandung itu parkir di halaman mushalla, namun hari ini aku baru punya kesempatan memperhatikannya. Seorang gadis cantik keluar dari pintu kiri depan mobil itu. Cantik, tinggi, dengan mengenakan kemeja dan rok khas kantoran. Ia berlalu begitu saja, jangankan mengucapkan kata-kata permisi numpang parkir, menoleh kearahku pun tidak. Beginilah nasib seorang penjaga mushalla yang miskin, seakan tak ada harga apa-apa dimata mereka yang beruang. “ah mungkin gadis itu terburu-buru, jadi tak sempat melihat keberadaanku...”, hiburku pada diri sendiri. Tak berselang lama seorang lelaki juga keluar dari pintu mobil, dengan sikap yang sama.

Kucuma geleng-geleng kepala dan senyum-senyum sendiri. Karena adzan dari masjid telah berkumandang maka segera pula kukumandangkan adzan, dan seperti biasa sholat dengan bermakmumkan seorang bocah lelaki cilik [tentang bocah ini akan saya ceritakan pada postingan yang akan datang].

Usai sholat maghrib, mushalla kembali kukunci, dan sedan hitam itu sudah menghilang...

Kuharap walau mereka tak pernah mau menyempatkan sholat berjama’ah di tempatku, semoga di tempat lain mereka tetap menunaikan ibadah sholat lima waktu berjama’ah. Aamiin.


Bandar Lampung, 18 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar