Senin, 10 Maret 2014

BELAJAR DARI MATAHARI

Pagi ini cuaca agak mendung, langit berwarna biru muda dan tua, dengan kecerahan yang redup. Udara pagi yang dingin tetap terasa segar, menghirup udara pagi dalam-dalam sambil mendengar kicau burung-burung di kejauhan.

Pada hari biasa jika suasana tidak mendung maka hangat matahari tentu telah menyebar di tiap sudut pagi, memberi kehangatan mengusir dingin malam, membuka harapan-harapan baru buat jiwa yang kuat, dan memberi cahaya tanpa memandang siapa dan kenapa.

Namun meski matahari belum tampak terhalang mendung siapapun pasti tahu bahwa matahari telah bersinar di ufuk timur. Tak ada yang meragukan hal itu.

Matahari selalu datang tepat waktu, dan selalu dari ufuk timur.

Matahari tidak pernah pilih kasih dalam membagikan kehangatan dan terangnya.

Matahari yang memberi tanpa berharap ganti.

Matahari yang selalu menjaga cahaya dan hangatnya untuk kita di siang hari.

Maka setiap pagi menjelang seakan matahari tak pernah bosan untuk mengajarkan dan mengajak kita belajar banyak hal darinya.

Matahari pagi yang indah, darinya kita belajar untuk menepati janji, tepat waktu, tidak pemilih, mengasihi sesama, keikhlasan dan ketulusan, juga kesetiaan.

Matahari adalah juga guru, jika kita mau belajar. Dan tiap hari selalu pelajaran demi pelajarannya di ulang dan terus di ulang.

Hanya terkadang hati kita yang tidak bisa melihat itu semua, di tengah hiruk pikuk gempita dunia yang membuat terlena.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar